Friday 7 December 2012

Kisah Teladan - Kisah Berhenti Menjadi Gelas

Assalamulaikum semua :)..
Ok..hari ini saya akan menceritakan kisah yang bertajuk berhenti menjadi gelas..semoga memberi manfaat kepada semua..so..check it out :)..

Kisah Berhenti Menjadi Gelas

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya kebelakangan ini selalu nampak murung dan sedih.
"Kenapa awak selalu murung dan sedih nak?Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" si guru bertanya.
"Guru, kebelakangan ini hidup saya penuh dengan masalh. Sukar bagi saya untuk tersenyum . Masalah datang sepertin tiada akhirnya" jawab si murid itu.
Si guru tersenyum. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar guru perbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak perlahan tanpa semangat. Ia laksana permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa segelas air dan dua genggam garam sebagaimana yang diminta.
"Cuba ambil segenggam garam dan masukkan ke segelas air, setelah itu cuba awak minum airnya sedikit" kata si guru.
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis kerana meminum air yang sangat masin.
"Bagaimana rasanya?" tanya si guru
"Masin, dan perut saya menjadi mual," jawab si murid dengan wajah yang meringis.
Si guru tersenyum sekali lagi apabila melihat wajah muridnya yang meringis kemanisan.
"Sekarang mari ikut saya" si guru membawa muridnya ke danau berhampiran tempat mereka. "Ambil garam yang segenggam lagi dan tebarkan ke danau"
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa masin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa masin dari mulutnya tap tak dilakukannya. Rasa kurang sopan meludah di hadapan gurunyan itu. Begitulah fikirnya.
"Sekarang, cuba awak minum air danau itu," kata si guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, bersebelahan pinggir danau.
Si murid menangkup kedua tangannya, mengambil air danau, dan meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tekaknya.
Si guru bertanya "Bagaimana rasanya nak?"
"Segar, segar sekali guru" kata si murid sambl mengelapkan bibirnya dengan tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air dari atas sana, Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah, Dan sudah pasti, air danau ini juga akan menghilangkan rasa masin yang tersisa di mulutnya.
"Terasakah rasa garam yang awak tebarkan tadi?"
"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si guru hanya tersenyum memperhatikan, membiarkan muridnya itu meminum air danau itu sepuas-puasnya.
"Nak." kata si guru setelah selesai minum. "Segala dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaklah masalah dan penderitaan yang harus awak alami sepanjang kehidupannya itu sudah dikadarkan oleh Allah, sesuai dengan dirimu. Jumlah tetap sebegitu.Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas daripada penderitaan dan masalah."
Si murid terdiam, memdengarkan.
"Tapi nak, rasa masin dari penderitaan yang dialami itu sangat bergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi nak, supaya tidak memderita, berhentilah jadi gelas. Jadikanlah qalbu dalam dadamu sebesar danau".


Moral :
Setiap manusia akan menghadapi masalah tetapi cara menyelesaikan masalah adalah berbeza bagi setiap manusia. Jadi, jangan bersedih atau putus harapan kerana bagi setiap masalah pasti ada penyelesaiannya.



sumber : berhenti_menjadi_gelas


No comments:

Post a Comment